Siswadan guru menyimpulkan bagaimana memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur ektrinsik dan ekstrinsik dalam hikayat sehingga mampu menceritakan kembali isi hikayat tersebut. 3. Siswa diminta menjelaskan kesulitannya dalam menyusun daftar pustaka, catatan kaki, dan kutipan dengan baik dan benar.
Tahu gak sih, ternyata salah satu bentuk sastra prosa tuh gak cuma cerpen, legenda, cerita rakyat aja, tapi juga ada hikayat loh! Apa sih, yang dimaksud dengan Hikayat itu? Penasaran? Yuk simak seksama ulasan tentang hikayat berikut ini. Pengertian HikayatFungsi HikayatCiri-Ciri HikayatStruktur HikayatUnsur-Unsur Hikayat1. Unsur Intrinsik2. Unsur EktrinsikJenis-Jenis Hikayat1. Hikayat Berdasarkan Isinya2. Hikayat Berdasarkan AsalnyaNilai-Nilai dalam Hikayat1. Nilai Religius2. Nilai Sosial3. Nilai Budaya4. Nilai Pendidikan5. Nilai Kepahlawanan Patriotik6. Nilai Ekonomi7. Nilai Politik8. Nilai Moral9. Nilai Estetis10. Nilai DidaktisContoh Hikayat Hikayat tersebut berasal dari Bahasa Arab, yaitu “haka” yang mempunyai arti “bercerita atau menceritakan”. Terus, apa sih yang dimaksud dengan Hikayat tersebut? Hikayat yaitu salah satu bentuk sastra prosa, terutama pada Bahasa Melayu yang berisikan tentang suatu kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya, hikayat mengisahkan tentang kehebatan atau kepahlawanan seseorang lengkap juga dengan keanehan, kesaktian, dan mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat tersebut dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara, atau bisa juga buat membangkitkan semangat juang. Salah satu ciri utama dari hikayat adalah anonim yang berarti. Fungsi Hikayat Fungsi hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau juga cuma buat meramaikan sebuah pesta. Terkadang, hikayat tersebut mirip dengan cerita sebuah sejarah yang isinya itu banyak ada hal-hal yang gak masuk akal dan dipenuhi dengan keajaiban. Hikayat tersebut mulai berkembang pada masa Melayu Klasik, jadi banyak kata yang ada dalam hikayat itu mengandung Bahasa Melayu Klasik yang terkadang susah buat dimengerti. Ciri-Ciri Hikayat Berikut ini, ada beberapa ciri-ciri dari sebuah hikayat, diantaranya yaitu 1. Bahasa Bahasa yang dipakai pada hikayat tersebut merupakan bahasa Melayu Lama. 2. Istana Sentries Pusat ceritanya itu ada didalam lingkungan istana, dan hikayat tersebut sering sekali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan yaitu Raja dan Pangeran anak raja. Selain itu, latar tempat dalam cerita ini yaitu negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan. 3. Pralogis Kemustahilan Banyak cerita yang ada pada hikayat gak bisa buat diterima oleh akal pikiran kita. Kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa atau dari segi cerita. Kemustahilan ini berarti hal yang gak logis atau juga gak bisa diterima nalar. Contohnya Seperti bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang. 4. Bersifat Statis dan Komunal Didalam Hikayat tersebut mempunyai sifat yang kaku dan juga tetap. Sedangkan, bersifat komunal artinya adalah menjadi milik masyarakat. 5. Kesaktian Pasti kamu sering sekali menemukan kesaktian pada para tokoh dalam sebuah cerita hikayat. Contohnya Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan, Raksasa memberi sarung kesaktian buat mengubah wujud dan kuda hijau. 6. Anonim Anonim tersebut berarti gak diketahui dengan secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan karena, cerita yang disampaikan itu secara lisan. Artinya, gak jelas siapa yang membuat atau mengarang hikayat tersebut. 7. Arkais Menggunakan kata arkhais, bahasa yang dipakai pada masa lampau. Jarang dipakai atau gak lazim dipakai dalam komunikasi pada masa kini. Contohnya Hatta, maka, titah, upeti, bejana, syahdan, dan juga sebermula. 8. Bersifat Tradisional dan Didaktis Hikayat bersifat tradisional atau meneruskan budaya, tradisi, kebiasaan yang dianggap baik. Sedangkan, bersifat didaktis atau mendidik baik didaktis secara moral atau didaktis secara religi. 9. Menggunakan Bahasa Klise Pada hal ini, didalam sebuah hikayat menggunakan bahasa yang diulang-ulang. Struktur Hikayat 1. Abstraksi Abstraksi yaitu ringkasan atau inti dari cerita yang akan dikembangkan jadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak ini mempunyai sifat orsional, yang artinya sebuah teks hikayat boleh gak memakai abstrak. 2. Orientasi Orientasi adalah bagian teks yang berkaitan dengan waktu, tempat, atau suasana yang berkaitan dengan hikayat tersebut. 3. Komplikasi Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian komplikasi ini, kamu bisa mendapatkan karakter atau watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan. 4. Evaluasi Evaluasi adalah konflik yang terjadi dan mengarah ke klimaks mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik tersebut didalam hikayat. 5. Resolusi Pada bagian resolusi ini, si pengarang mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku didalam hikayat tersebut. 6. Koda Koda merupakan nilai atau pelajaran yang bisa kamu ambil dari suatu teks cerita oleh pembacanya. Unsur-Unsur Hikayat Unsur-unsur hikayat itu terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Nah, berikut dibawah ini penjelasannya 1. Unsur Intrinsik Unsur Intrinsik dalam hikayat merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Nah, berikut ini ada beberapa unsur-unsur intrinsik yang membangun sebuah hikayat, yaitu Tema, merupakan suatu gagasan yang mendasari sebuah cerita. Latar, merupakan tempat, waktu, dan situasi/suasana yang tergambar dalam suatu cerita. Alur, merupakan sebuah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita. Amanat, merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang dengan melalui sebuah cerita. Tokoh, merupakan pemeran pada cerita. Penokohan merupakan penggambaran watak dari sang tokoh. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan darimana sebuah cerita dikisahkan oleh pencerita. Gaya, buat gaya ini berhubungan dengan bagaimana cara penulis menyajikan sebuah cerita dengan menggunakan bahasa dan juga unsur-unsur keindahan lainnya. 2. Unsur Ektrinsik Unsur ekstrinsik merupakan suatu unsur yang membangun cerita tersebut dari luar. Unsur ekstrinsik pada hikayat ini biasanya berhubungan dengan latar belakang background cerita Contohnya Seperti latar belakang agama, adat, budaya, dan lain sebagainya. Unsur ekstrinsik juga berkaitan dengan nilai atau norma kehidupan dalam cerita. Contohnya Seperti nilai moral, nilai agama, nilai budaya, nilai sosial, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis Hikayat Hikayat ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan isinya dan berdasarkan asalnya. Berikut penjelasannya 1. Hikayat Berdasarkan Isinya Berdasarkan Isinya, hikayat terbagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu sebagai berikut ini Cerita-cerita Islam Sejarah dan Biografi Cerita berbingkat Cerita Rakyat Epos India Cerita dari Jawa. 2. Hikayat Berdasarkan Asalnya Hikayat berdasarkan asalnya ini dibagi menjadi beberapa jenis, yang diantaranya sebagai berikut a. Melayu Asli Contoh Hikayat Melayu Asli, diantaranya yaitu Hikayat Hang Tuah bercampur unsur islam Hikayat Si Miskin bercampur unsur islam Hikayat Indera Bangsawan Hikayat Malim Deman. b. Pengaruh Jawa Contoh Hikayat yang mempunyai pengaruh Jawa, diantaranya sebagai berikut ini Hikayat Panji Semirang Hikayat Cekel Weneng Pati Hikayat Indera Jaya dari cerita Anglingdarma. c. Pengaruh Hindu India Contoh dari Hikayat pengaruh India, diantaranya yaitu Hikayat Sri Rama dari cerita Ramayana Hikayat Perang Pandhawa dari cerita Mahabarata Hikayat Sang Boma dari cerita Mahabarata Hikayat Bayan Budiman. d. Pengaruh Arab-Persia Contoh dari Hikayat Pengaruh Arab-Persia, diantaranya sebagai berikut ini Hikayat Amir Hamzah Pahlawan Islam Hikayat Bachtiar Hikayat Seribu Satu Malam. Nilai-Nilai dalam Hikayat 1. Nilai Religius Nilai religius merupakan nilai kepercayaan terhadap Sang Maha Pencipta. 2. Nilai Sosial Nilai sosial merupakan nilai yang mencerminkan norma-norma berinteraksi terhadap sesama. 3. Nilai Budaya Nilai budaya merupakan nilai yang berkaitan dengan adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat tertentu. 4. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan merupakan nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut kegiatan belajar mengajar baik di sekolah atau di luar sekolah. 5. Nilai Kepahlawanan Patriotik Nilai patriotik merupakan nilai yang berkaitan dengan sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. 6. Nilai Ekonomi Nilai ekonomi merupakan segala hal yang berhubungan dengan usaha manusia buat memenuhi kebutuhannya. 7. Nilai Politik Nilai politik yaitu nilai yang berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan tujuan tertentu buat meraih kemenangan pada diri seseorang dan berkaitan dengan usaha buat mengatur kelangsungan hidup. 8. Nilai Moral Nilai moral atau etika merupakan nilai yang berkaitan dengan baik buruknya suatu perbuatan yang berlaku dalam masyarakat. 9. Nilai Estetis Sudjiman menyatakan nilai estetis yaitu emosi dan pikiran dalam hubungannya dengan keindahan dalam sastra, terlepas dari pertimbangan-pertimbangan moral, sosial, politik praktis, dan ekonomis. Estetika berurusan dengan konsep-konsep tentang apa yang indah dan buruk, yang syahdu dan lucu yang sama sekali gak ada urusan langsung dengan kegunaan atau morlitas. Nilai estetika dalam sastra berkaitan dengan bahasa dalam seni sastra. Disamping bersifat imajinatif dan fiktif, dalam bahasa sastra banyak mengandung konotatif dan makna kiasan. Makanya, karya sastra mengandung nilai estetik yang tinggi. 10. Nilai Didaktis Sudjiman menyatakan penggunaan karya sastra sebagai alat pengajaran atau pembinaan moral, keagamaan dan estetika. Kalo maksud utama pengarang yaitu menyampaikan pesan atau pengajaran, karyanya bersifat didaktis, jadi pengaranglah yang menentukannya. Tapi, Nurgiyantoro mengemukakan kalo bentuk menyampaikan nilai pendidikan itu bersifat moral atau budaya, ada bentuknya, langsung atau gak langsung. Dalam hal ini hikayat termasuk folklore sastra klasik yang bentuk penyampaian pesannya hendak disampaikan pembaca. Contoh Hikayat Cerita Rakyat Hang Tuah Dikisahkan ada sepasang suami istri. Sang suami bernama Hang Mahmud, dan si istri berjuluk Dang Merdu. Keduanya dikaruniai seorang putra bernama Hang Tuah. Pasangan itu, tinggal bersama anak mereka di sebuah desa bernama Sungai Duyung. Sungai Duyung dipimpin oleh seorang raja Bintan yang terkenal bijak dan sangat disegani. Pada suatu malam, sang suami berkeluh pada si istri ingin merubah nasib ke Bintan. Malamnya, saat semua tertidur, Sang Suami Hang Mahmud bermimpi. Dalam mimpinya tersebut dirinya melihat bulan turun dari langit. Bulan tersebut bersinar tepat di atas kepala anaknya Hang Tuah. Hang Mahmud terbangun dan langsung menemui anaknya yang ternyata berbau wangi. Esok paginya, dirinya membuat pesta selamatan sebagai bentuk doa atas mimpinya malam kemarin. Suatu hari Hang Tuah pergi bersama ayahnya buat pergi membelah kayu sebagai bahan bakar. Tapi, tiba-tiba datang kawanan pemberontak. Semua orang udah kabur, selain Hang Tuah. Para pemberontak mencoba membunuhnya, tapi malah mereka yang mati terkena kapak Hang Tuah. Sejak saat itu, Raja Bintan percaya padanya. Tapi, Para Tumenggung justru iri dan mencoba memfitnah Hang Tuah. Para Tumenggung menuduh Hang Tuah yaitu pemberontak yang sebenarnya. Mereka menghasut raja Bintan buat segera membunuh Hang Tuah. Tapi Hang Tuah selalu dilindungi Allah SWT dan gagal terbunuh. Hang Tuah akhirnya lebih memilih mengasingkan diri. Gimana tuh pembahasannya? Sangat mudah dipahami kan? Nah, kalo ada kekurangan atau pertanyaan seputar hikayat yang ada diatas. Tulis aja di kolom komentar dibawah ini yak! Selamat belajar dan sukses selalu buat sobat cerdika 😀 Originally posted 2020-08-28 130445. Hikayatberunsur Hindu-Islam, misalnya Hikayat Si Miskin dan Hikayat Jaya Lengkara. Hikayat berunsur Islam, misalnya Hikayat jenis 1001 Malam (Abu Nawas). Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Hikayat : Pengertian, Ciri, Unsur, Karakteristik & Jenisnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Sinopsis Sastra Angkatan Pujangga Lama. Hang Tuah adalah seorang pemuda miskin. Bapaknya bernama Hang Mahmud dan Ibunya Dang Merdu Wati. Mereka hanya tinggal di sebuah gubug di Kampong Sungai Duyong. Bapaknya dulu pernah menjadi hulubalang istana yang handal. Sedangkan ibunya juga merupakan keturunan dayang di istana. Banyak penduduk di Sungai Duyung mendengar kabar bahwa Raja Bintan adalah raja yang baik dan sopan kepada semua rakyatnya. Waktu Hang Mahmud mendengar kabar itu, Hang Mahmud berkata kepada istrinya untuk pergi ke Bintan mendapatkan pekerjaan untuk hidup yang lebih baik di tanah Bintan yang makmur. Lalu pada malam harinya, Hang Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh di atas kepala Hang Tuah. Hang Mahmud seketika terbangun dan mengangkat anaknya serta menciumnya. Seluruh tubuh Hang Tuah berbau seperti wangi-wangian. Siang harinya, Hang Mahmud pun menceritakan mimpinya kepada istri dan anaknya. Setelah mendengar kata suaminya, Dang Merdu Wati lalu langsung memandikan dan melulurkan anaknya. Kemudian memberikan anaknya itu kain, baju, dan ikat kepala serba putih. Lalu Dang Merdu Wati memberi makan Hang Tuah nasi kunyit dan telur ayam, ibunya juga memanggil para pemuka agama untuk mendoakan bagi Hang Tuah. Besok harinya, seperti biasa Hang Tuah membelah kayu untuk persediaan. Tiba-tiba pemberontak datang ke tengah pasar, banyak orang yang mati dan luka-luka. Pemilik toko meninggalkan tokonya dan melarikan diri ke kampung. Negeri Bintan menjadi rusuh itu dan terjadi kekacauan dimana-mana. Semua orang melarikan diri ke kampung, kecuali Hang Tuah. Lalu pemberontak itu menuju Hang Tuah sambil menghunuskan kerisnya. Ibunya Hang Tuah berteriak dari atas toko dan menyuruh anaknya melarikan diri. Pemberontak itu datang ke hadapan Hang Tuah dan menikamnya bertubi-tubi. Dengan sigap Hang Tuah lalu melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah lalu mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelalah kepala orang itu dan mati. Di lain pihak, sejak berada di Bintan, Hang Tuah muda bertemu dan bersahabat dengan Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Kelima pemuda itu diceritakan selalu bersama-sama. Hang Tuah dan empat orang kawannya Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu menuntut ilmu bersama Adiputra di Gunung Ledang. Di tempat ini Hang Tuah telah jatuh cinta pada Melor yaitu putri asli yang tinggal di Gunung Ledang dan menjadi pembantu Adiputra. Setelah selesai menuntut ilmu, mereka berlima kembali ke kota Melaka. Pada suatu hari, mereka berhasil menyelamatkan Dato’ Bendahara sama seperti Perdana Menteri dari amukan seseorang yang berbahaya. Dato’ Bendahara berterima kasih dan kagum dengan ketangkasan mereka dan mengajak mereka semua ke rumahnya lalu mengajak mereka untuk bertugas di istana. Kemudian Hang Tuah dan kawan-kawan sangat disayangi oleh Sultan, dan akhirnya Hang Tuah mendapat gelar Laksamana. Waktu mendampingi mengiringi Sultan Malaka ke Majapahit di Pulau Jawa, Hang Tuah juga berhasil membunuh seorang pendekar Jawa bernama Taming Sari. Dalam pertarungan itu Taming Sari, seorang pendekar yang kebal dari senjata tajam. Tapi Hang Tuah tahu rahasia kekebalan Taming Sari terletak pada kerisnya. Lalu Hang Tuah berhasil merampas keris dan membunuh Taming Sari. Keris itu kemudiannya dianugerahkan oleh Betara Majapahit kepada Hang Tuah. Pemilik keris ini akan menjadi kebal seperti pendekar Jawa Taming Sari. Pada suatu hari Hang Tuah ditugaskan ke Pahang untuk mendapatkan Tun Teja yang akan dijadikan permaisuri Sultan Malaka. Ketika Hang Tuah ke Pahang, Melor turun dari Gunung Ledang mencari Hang Tuah. Tapi Melor telah ditawan oleh Tun Ali atas hasutan Patih Karma Vijaya untuk dijadikan gundik Sultan. Atas muslihat Tun Ali juga, Hang Tuah yang kembali dari Pahang akhirnya dapat berjumpa Melor. Namun Sultan melihat perbuatan Hang Tuah itu. Lalu terjadilah fitnah. Maka Sultan menghukum Melor dan Hang Tuah akan dihukum mati, karena dituduh berzina dengan Melor yang telah menjadi gundik Sultan. Tapi kenyataannya, hukuman mati tidak dilaksanakan oleh Bendahara tapi Hang Tuah disembunyikan di sebuah hutan di Hulu Melaka. Di lain pihak, Hang Jebat dilantik oleh Sultan menjadi Laksamana menggantikan Hang Tuah. Lalu keris Taming Sari telah dianugerahkan kepada Hang Jebat yang dulu adalah kawan dekat Hang Tuah. Hang Jebat menyangka Hang Tuah telah meninggal karena hukuman mati yang dijatuhkan oleh Sultan. Kemudian Hang Jebat menurut Hikayat Hang Tuah atau Hang Kasturi menurut Sejarah Melayu, melakukan pemberontakan kepada Sultan dan mengambil alih kekuasaan istana. Tidak seorang pun yang bisa melawan Hang Jebat baik itu pendekar atau panglima yang ada di Melaka, karena Hang Jebat atau Hang Kasturi sudah kebal dengan bantuan keris Taming Sari. Sultan Mahmud terpaksa melarikan diri dan berlindung di rumah Bendahara. Akhirnya pada waktu itu baginda baru menyesal telah membunuh Hang Tuah yang tidak bersalah. Inilah saatnya Bendahara memberitahu bahwa Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudiannya telah dipanggil pulang dan ditugaskan untuk membunuh Hang Jebat. Akhirnya Hang Tuah berhasil merampas keris Taming Sarinya dari Hang Jebat, setelah tujuh hari pertarungan. Lalu Hang Tuah membunuh Hang Jebat. Dalam pertarungan panjang ini, Hang Jebat menjelaskan bahwa dulu dia membela sahabatnya Hang Tuah yang telah difitnah dan dijatuhi hukuman mati oleh Sultan. Tapi di lain pihak, Hang Tuah telah membantu sultan yang sebelum itu menjatuhkan hukuman tanpa bukti yang kuat. Lalu Hang Jebat mengacu pada hadist Abu Bakar Siddiq bahwa jika seorang Muslim bersalah, maka rakyat boleh menjatuhkannya. Berdasarkan alasan tersebut, makanya Hang Jebat dulu memberontak pada Sultan, dan berusaha menegakkan kebenaran. — Catatan redaksi Sampai saat ini cerita ini masih menjadi perdebatan orang melayu. Ada yang menganggap Hang Tuah sebagai pahlawan, dan ada pula yang menganggap bahwa pahlawan yang sebenarnya adalah Hang Jebat. Di pihak yang mendukung Hang Tuah, ada sebuah alasan yang dikemukakan yaitu Hang Jebat bukan saja memberontak kepada sultan, tapi juga telah banyak membunuh penduduk Malaka yang tidak berdosa. Oleh karena itu wajarlah jika Hang Tuah membunuh Hang Jebat, karena dia berhak membunuh orang yang telah membunuh penduduk. Ada sebuah sumpah yang terkenal dari Hang Tuah ialah “Tak Melayu hilang di dunia”. Artinya adalah suku Melayu tidak akan punah di bumi ini. Originally posted 2012-11-05 141506. Republished by Blog Post Promoter
VideoPembelajaranCica Siti Alifia172121084Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Siliwangi
Jakarta - Hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa. Hikayat biasanya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan, atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan, kesaktian, maupun aksi juga menceritakan tentang kekuatan, mukjizat, dan segala keanehannya. Terkadang hikayat seperti cerita sejarah yang di dalamnya tidak masuk akal dan penuh dengan adalah penjelasan mengenai hikayat yang dikutip dari buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN karya Tomi RiantoHikayat memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu1. Hikayat menggunakan bahasa Melayu Istanasentris, ceritanya berlatarkan Pralogis, ceritanya tidak masuk akala tau bersifat Statis, bersifat kaku dan Anonim, pengarang hikayat tidak Hikayat menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang jarang digunakan seperti syahdan dan Pembangun Teks HikayatHikayat memiliki dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrisik hikayat adalah yang membangun cerita dari dalam. Sedangkan ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari Intrisik Hikayat1. TemaTema adalah gagasan yang mendasari sebuah LatarTempat, waktu, dan suasana dalam suatu AlurAlur merupakan jalinan peristiwa dalam sebuah AmanatAmanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah TokohTokoh adalah pemeran di dalam Watak/ PenokohanPenokohan yaitu penggambaran watak seorang Sudut PandangSudut pandang merupakan teknik yang dipilih pencerita untuk mengemukakan gagasan dan Gaya BahasaMerupakan kemampuan penulis dalam menyajikan suatu cerita yang menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan Ekstrinsik1. Latar belakang agama2. Adat3. Budaya4. Nilai dan norma kehidupanJenis-Jenis Teks Hikayat1. Jenis Teks Berdasarkan IsinyaTeks hikayat terbagi dalam beberapa jenis, seperti Cerita Rakyat, Epos India, Cerita dari Jawa, Cerita-Cerita Islam, Sejarah dan Biografi, dan Cerita Jenis Teks Hikayat Berdasarkan Asalnya- Melayu asli- Jawa- Hindu India- Arab-PersiaTujuan Teks HikayatTeks hikayat memiliki tujuan kepada pembaca. Tujuan tersebut yaitu latar belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks tujuan penulisan teks hikayat1. Sarana untuk membangkitkan semangat Sarana untuk Sarana untuk meramaikan suatu acara atau Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai adalah seperti yang dijelaskan di atas. Apakah mudah dipahami oleh detikers? Simak Video "Bukan Pertama Kalinya Rumah Jessica Iskandar Dihantui Penampakan" [GambasVideo 20detik] atj/pay 4 Hikayat Arab (Cth : Hikayat Amir Hamzah) Ciri – ciri hikayat adalah sebagai berikut ini : 1. Berisi kisah – kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris) 2. Banyak peristiwa yang berhubungan dengan nilai – nilai Islam. 3. Nama nama tokoh dipengaruhi oleh nama – nama Arab.

Hikayat Hang Tuah adalah legenda dari suku Melayu yang masih masyhur hingga saat ini. Walaupun alur cerita sejarah tentang kisah ini masih menyisakan kontroversi, amanat baik tetap dapat dipetik dari hikayat ini Artikel ini akan mengupas tentang sinopsis, amanat, hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik legenda ini. Dengan demikian, pembaca tidak hanya akan mengetahui tentang cerita. Namun, juga warisan amanat dan susunan kebahasaannya. Daftar ISISinopsisPengenalan TokohPerjalanan Meniti KesuksesanKemalanganMempertahankan PrinsipAmanat Hikayat Hang Tuah1. Keberanian2. Memperlengkapi Diri3. Sifat Manusia yang Dinamis4. Kesetiaan pada NegaraUnsur Intrinsik Hikayat Hang TuahUnsur Ekstrinsik Hikayat Hang TuahYuk, Meneladani Kisah Legenda! Pengenalan Tokoh Alkisah, ada seorang pemuda bernama Hang Tuah. Ayahnya adalah Hang Mahmud. Ia adalah seorang pensiunan hulubalang atau panglima perang istana. Sedangkan ibunya adalah Dang Merdu Wati yang adalah keturunan dayang istana. Hang Tuah lahir di gubuk reyot. Keluarganya memang mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi. Walau demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk Hang Tuah tumbuh menjadi pemuda yang pemberani dan handal dalam bela diri silat. Hang Tuah memiliki empat orang sahabat karib. Mereka adalah Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekiu, dan Hang Lekir. Beberapa sumber menyebutkan bahwa nama kedua orang yang terakhir sebenarnya adalah 1 orang. Namun, banyak sumber lain yang menyangkalnya. Sebab, Hang Tuah dan kawan-kawannya ini dipercaya sebagai Pandawa Lima versi Melayu. Jadi, persahabatan ini pasti terdiri dari lima orang. Perjalanan Meniti Kesuksesan Dalam hikayat Hang Tuah yang berlokasi di daerah Bintan ini, kelima sahabat ini kemudian pergi untuk menuntut ilmu ke Laut Cina Selatan. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan banyak perompak. Namun, dengan keberanian dan ketangkasan mereka dalam bersilat, mereka selalu dapat menyelamatkan diri. Kehebatan kelima sahabat ini kemudian menjadi semakin populer hingga sampai ke telinga perdana menteri atau Dato bendahara istana. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini kemudian menjadi kesayangan dan dipekerjakan oleh Dato’ tersebut. Kemudian suatu ketika, kelima pemuda ini berjasa menyelamatkan Dato’ dari kejadian perampokan. Kejadian ini pun menjadi buah bibir masyarakat hingga sang raja juga mendengarnya. Maka, kelimanya menerima undangan raja untuk datang ke istana. Dalam waktu singkat, kalimat sahabat ini menjadi kesayangan raja. Hang Tuah juga menerima gelar sebagai laksamana, karena keberanian dan kehebatannya. Suatu hari raja berniat untuk mencari lokasi baru untuk memperluas kerajaannya. Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya kemudian terlibat dalam penjelajahan ini. Mereka mengarungi lautan untuk menemukan pulau baru yang potensial. Lalu, sampailah mereka pada sebuah pulau dimana mereka menemukan hewan pelanduk putih. Menurut mitos, tanah yang menjadi tempat tinggal pelanduk putih adalah tanah yang baik. Maka, mereka menduduki pulau tersebut dan menamakan tempat tersebut dengan nama Melaka. Sesuai dengan nama tumbuh-tumbuhan yang mereka temukan pada pulau tersebut. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini juga berjasa meredam pemberontakan yang dilakukan oleh pendekar bernama Taming Sari. Taming Sari memiliki keris yang membuatnya menguasai ilmu kebal. Berapa banyak pun serangan yang ia terima tak dapat membuatnya terluka. Namun Hang Tuah menyadari hal ini, sehingga berupaya untuk merebut keris tersebut. Setelah keris jatuh ke tangan Hang Tuah, Taming Sari sudah tak lagi kebal, sehingga segera mati ketika menerima serangan. Setelah itu, keris Taming Sari menjadi milik Hang Tuah. Kemalangan Kemudian, dalam hikayat Hang Tuah, pemuda ini juga mengalami kemalangan. Dikisahkan bahwa pemuda ini jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Melor. Namun, gadis ini telah menjadi gundik di istana. Sehingga, tidak mungkin Hang Tuah memadu kasih dengannya. Namun suatu hari, ketika Hang Tuah sedang menjalankan sebuah misi untuk menjemput Tun Teja yang adalah calon permaisuri, Hang Tuah bertemu dengan Melor. Pertemuan ini diketahui oleh orang-orang, sehingga menimbulkan fitnah bahwa Hang Tuah telah berzina dengan gundik istana. Hang Tuah pun dijatuhi hukuman mati atas kesalahan ini. Sedangkan keris Taming Sari jatuh kepada Hang Jebat yang kemudian diangkat menjadi Laksamana menggantikan Hang Tuah. Kisah ini belum berakhir, sebab Hang Tuah rupanya diselamatkan oleh Dato’ bendahara yang sangat menyayanginya. Dato’ menyembunyikan Hang Tuah di hutan dan melaporkan bahwa hukuman mati telah berjalan sesuai perintah. Hang Jebat yang telah menjadi laksamana dan memiliki keris Taming Sari kemudian melakukan pemberontakan terhadap raja. Ia bermaksud untuk mengambil alih istana dan kerajaan. Tak diketahui apakah ia melakukan hal ini sebagai balas dendam karena raja telah menghukum mati Hang Tuah sahabatnya atau tidak. Namun, keris Taming Sari telah membuatnya menjadi pendekar yang tangguh dan tak terkalahkan. Raja pun pergi menyelamatkan diri dan bersembunyi di rumah Dato’ bendahara. Saat itu raja mengakui penyesalannya atas hukuman mati pada Hang Tuah. Ia berpikir, semestinya Hang Tuah lah yang dapat mengalahkan Hang Jebat. Mempertahankan Prinsip Dalam hikayat Hang Tuah, pada kesempatan itulah Dato’ bendahara memberitahu raja bahwa Hang Tuah masih hidup. Raja pun lalu mengutus Hang Tuah untuk bertarung dan mengalahkan Hang Jebat. Setelah pertarungan selama 7 hari tanpa henti, Hang Tuah berhasil merebut keris Taming Sari dan membunuh Hang Jebat, sahabatnya sendiri. Ia berpendapat bahwa Hang Jebat telah bersalah melakukan pemberontakan. Bahkan, telah banyak rakyat yang menjadi korban meninggal atas perbuatannya tersebut. Tindakan Hang Tuah yang membunuh Hang Jebat inilah yang kemudian menjadi kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa bagaimanapun juga Hang Tuah tak layak membunuh sahabatnya sendiri. Menurut mereka, dalam hal ini, Hang Tuah lah yang melakukan kesalahan. Walau demikian, pada dasarnya tetap banyak masyarakat yang mendukung pemuda pemberani ini. Sebab, seperti alasan Hang Tuah membunuh Hang Jebat, yaitu bahwa sahabatnya ini telah bersalah melakukan pemberontakan. Tak hanya itu, ia juga banyak membunuh masyarakat yang tak bersalah. Amanat Hikayat Hang Tuah Berdasarkan legenda ini, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi warisan amanat bagi generasi muda. Berikut ini beberapa amanat tersebut dan penjelasannya 1. Keberanian Hang Tuah adalah sosok pemuda yang pemberani. Ia tak pernah gentar dalam menghadapi musuh. Ini adalah bekal mental yang membawanya mencapai kesuksesan hingga menjadi seorang laksamana. Belajar dari legenda ini, baiknya setiap kita memiliki bekal mental yang tak pantang menyerah. Selalu berani dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang tiada hentinya. 2. Memperlengkapi Diri Tak hanya memiliki modal keberanian yang nekat, Hang Tuah juga memperlengkapi diri dengan bela diri silat yang amat ia kuasai. Hal ini menunjukkan bahwa ia memang dengan serius mempersiapkan dirinya, tak hanya sekedar nekat. Perbekalan keterampilan seperti ini juga semestinya menjadi teladan bagi generasi muda. Bahwa, setiap kita perlu belajar dengan tekun, menguasai bidang tertentu hingga menjadi ahli. Dengan demikian, keterampilan tersebut dapat menjadi bekal untuk menaklukan kehidupan. 3. Sifat Manusia yang Dinamis Berapa lama pun bersahabat tidak dapat membantah kenyataan bahwa manusia memiliki sifat yang dinamis. Yaitu, bahwa manusia dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin dapat terprediksi, mungkin juga tidak. Hal ini juga ada dalam hikayat Hang Tuah yang menyaksikan perubahan pada diri sahabatnya, Hang Jebat. Hang Tuah barangkali tidak mengira bahwa sahabatnya akan menjadi durhaka dan melakukan pemberontakan. Oleh sebab itu, kita perlu mengerti dan waspada. Bahwa diri sendiri dan orang lain memiliki sifat dinamis. Ketika hal tersebut terjadi dan memicu terjadinya hal buruk, maka perlu ada keputusan tegas yang menjadi pilihan. 4. Kesetiaan pada Negara Hang Tuah adalah sosok pemuda yang sangat mencintai negaranya, dalam hal ini kerajaan dan kesultanannya. Ia sangat setia. Bahkan ketika ia dijatuhi hukuman mati, tidak ada sedikitpun rasa dendam dalam dadanya. Hang Tuah tetap sangat setia dan mencintai negaranya, sehingga ia tetap berangkat untuk mengalahkan pemberontak. Yaitu, Hang Jebat yang adalah sahabatnya sendiri. Hal ini tentu adalah amanat baik yang sangat layak menjadi teladan. Unsur Intrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa penjelasan tentang unsur intrinsik dari legenda ini yang dapat menambah wawasan pemahaman Tema Negeri Kerajaan Alur Maju Tokoh dan watak Hang Tuah Setia, berani, bijak, dan berwibawa Hang Jebat Menyimpan dendam Sang Raja Baik, sopan, mudah percaya, dan mudah terpengaruhi Dato’ Baik, bijaksana, dan cerdik Latar Tempat Bintan, Laut Cina Selatan, Melaka, dan Istana Suasana Ramai dan tegang Waktu Tidak diceritakan secara detail Sudut pandang Orang ketiga yang serba tau Unsur Ekstrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa unsur ekstrinsik yang membangun kisah ini Latar Belakang Penciptaan Kehidupan masyarakat suku Melayu. Kondisi Masyarakat Kisah ini menceritakan kehidupan kerajaan dan detail latar belakang masyarakat Bintan dan Melaka pada waktu tersebut. Yuk, Meneladani Kisah Legenda! Demikianlah hikayat Hang Tuah yang masih masyhur hingga saat ini. Terdapat beberapa warisan amanat yang layak menjadi teladan bagi generasi muda. Antara lain keberanian, memperlengkapi diri dengan keterampilan, memahami sifat dasar manusia, dan setia pada pemerintah yang menjadi pelajaran baik bagi masyarakat.

Laksamanaduduk di sebuah kedai untuk menghilangkan lelahnya. (Hikayat Hang Tuah) Latar yang terdapat dalam petikan hikayat tersebut adalah . A. Kerajaan B. Medan perang C. Kedai D. Warung E. Rumah 47. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam novel Indonesia maupun terjemahan. 1. Tema 2. Alur atau plot 3. Latar belakang pengarang 4.

Contoh Teks Hikayat – Setelah sebelumnya telah menerangkan materi tentang Cerita Fabel. Maka pada pertemuan kali ini kembali akan sampaikan materi tentang Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur, Instrinsik dan Ekstrinsik. Nah untuk lebih jelasnya bisa sobat simak ulasan selengkapnya di bawah ini. Pengertian Hikayat Contoh Teks Hikayat Singkat Apa yang dimaksud dengan Hikayat ? yakni merupakan sebuah bagian dari salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa, yang mana di dalamnya isinya menceritakan mengenai kehidupan dari sejumlah orang – orang yang sangat terkenal maupun seorang bangsawan. Pada mmumnya setiap penyampaiannya banyak menerapkan bahasa melayu dan isinya mengenai cerita, kisah, dan juga sebuah dongeng. Berdasarkan definisi dari bahasa hikayat yang mana tersusun atas kata “haka” yang didapat dari bahasa arab yang mempunyai makna menceritakan atau bercerita. Di bawah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai struktur hikayat yang diantaranya ialah sebagai berikut Abstraksi yakni merupakan sebuah permulaan pada sebuah cerita atau u suatringkasan inti atas cerita tersebutOrientasi yakni merupakan suatu keterangan mengenai suasana, tempat, dan waktu atas hikayat tersebutKomplikasi yakni merupakan suatu urutan peristiwa yang di dikaitkan menjadi sebab akibat. Dengan adanya bagian ini nantinya kita bisa memahami mengenai watak dan karakter dari tokoh ceritaEvaluasi yakni merupakan suatu klimaks dari permasalahan yang ada di dalam sebuah cerita tersebutResolusi yakni merupakan jalan keluar/solusi atas konflik yang tengah dihadapi oleh si pelaku atau tokohKoda yakni merupakan se4buah nilai atau hikmah yang bisa dipetik dari sebuah cerita hikayat tersebut. Contoh Hikayat Singkat Beserta Unsur Intrinksinya Hikayat Si Miskin Pada suatu hari terdapat pasangan suami istri yang dikutuk akan mengalami hidup syang selalu dalam keadaan miskin. Kemudian pada suatu hari mereka dikaruniai seorang bayi putra yang diberi nama si Marakarma, lalu sejak anak tersebut lahir hidup mereka pun mengalami banyak perubahan bahkan mereka akhirnya menjadi sejahtera dan serba berkecukupan. Namun tatkala anak itu tumbuh Ayahnya dihasut dan pada akhirnya termakan hasutan para ahli nujum yang berkata bahwasannya anak tersebut adalah pembawa sial dan mereka musti segera membuangnya. Namun sesudah anak tersebut dibuangnya, akhirnya merekapun kembali keasalnya menjadi hidup sengsara. Kemudian pada saat anak tersebut dibuang, dimana pada kala itu pula si Marakrama belajar ilmu kesaktian” hingga pada suatu hari ia dituduh mencuri dan akhirnya ia dibuang ke laut. Kemudian Ia terdampar di sisi pantai yang merupakan tempat tinggal dari seorang raksasa yang sangat dan memakan apapun saja yang diahadapannya. Kemudian akhirnya Ia pun berhasil ditemukan oleh seorang Putri Cahaya lalu diselamatkannyalah si malakarma. Kemudian Mereka pun akhirnya pergi bergegas meninggalkan tempat tersebut setelah berhasil membunuh raksasa tersebut. Namun Nahkoda kapal pun mempunyai niat yang sangat buruk untuk melemparkan si Marakarma ke laut, kemudian ada seekor ikan yang membantunya dan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana tempat kapal tersebut akan singgah. Akhirnya si Marakrama pun ikut tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun telah mengetahui bahwa Putri Mayang tak lain dan tak bukan adalah adik kandungnya. Hingga kemudian si Marakarma pun kembali ke Negeri Puspa Sari dan mendapati ibunya menjadi pemungut kayu. Tak lama si marakarma pun berdoa memohon kepada dewa agar dapat mengembalikan kondisi Puspa Sari seperti semula. Hingga seketika Puspa Sari pun hidup makmur sehingga menyebabkan Maharaja Indra Dewa iri dengki terhadapnya dan akhirnya menyerang Puspa Sari. Setelah kejadian tersebut akhirnya si Marakrama diangkat menjadi Sultan Mercu Negara. Unsur Intrinsik dalam hikayat Si Miskin Tema Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup seseorang yang mengalami banyak rintangan dan cobaan. Alur Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai akhir permasalahan. Setting/ Latar -Setting Tempat Negeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa Sari, Lautan, Tepi Pantai Pulau Raksasa, Kapal, Negeri Palinggam Suasana tegang, mencekam dan Ketakutan, bahagia, menyedihkan, Sudut Pandang Pengarang orang ketiga serba tahu. Amanat – Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.– Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oranlain. – Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati. – Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya. – Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.– Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal. – Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan. Unsur Ekstrinsik dalam Hikayat Si Miskin 1. Nilai Moral – Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita. – Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain. 2. Nilai Budaya – Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua. – Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua. 3. Nilai Sosial – Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. – Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain. 4. Nilai Religius – Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya. – Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia. 5. Nilai Pendidikan – Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. –Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya Contoh Hikayat Singkat Beserta Unsur Intrinksinya Hikayat Mashudulhakk perkara si bungkuk dan si panjang Mashudulhakk arif bijaksana dan pandai memutuskan perkara-perkara yang sulit sebagai ternyata dari contoh yang di bawah iniHatta maka tak selang waktu berapa lamanya Masyhudulhakk pun tumbuh besarlah. Kalakian maka bertambah kecerdikannya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari ada dua orang pasangan laki-istri berjalan. Maka sampailah ia ke sebuah sungai. Maka kemudian dicaharinya sebuah perahu sebab ia hendak menyeberang, namun tiada di dapat perahu ditantinya 1 kalau-kalau ada orang yang sedang lalu berperahu. Itu pun ternyata tiada juga ada lalu perahu orang. Maka padakalkian ia pun berhenti sejenak di sebuah tebing sungai itu bersama dengan istrinya. Sebermula adapun istri orang itu nampak terlalu sngatlah baik parasnya. Syahdan maka akan suami perempuan itu sudahlah tua, lagi nampaklah bungkuk belakangnya. Maka pada sangka orang tua itu, ternyata air sungai itu dalam juga. Katanya, “Apa upayaku hendak dapat menyeberang sungai ini?”Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, “Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya.” Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya, “Untunglah sekali ini!” Maka Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga lehernya juga ia berjalan menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka kata orang tua itu, “Tuan hamba seberangkan apalah 2 hamba kedua ini. Maka kata Bedawi itu, “Sebagaimana 3 hamba hendak bawa tuan hamba kedua ini? Melainkan seorang juga dahulu maka boleh, karena air ini dalam.”Maka kata orang tua itu kepada istrinya, “Pergilah diri dahulu.” Setelah itu maka turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu. Arkian maka kata Bedawi itu, “Berilah semua barang perbekalan tuan hamba dahulu, nanti akan hamba seberangkan.” Maka kemudian diberikannyalah oleh perempuan itu segala perbekalan itu. Setelah semuanya diberikan maka kemudian diseberangkan wanita itu oleh Bedawi . Syahdan maka berpura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata 4 oleh si Bungkuk air itu dalam. Maka sampailah mereka kepada pertengahan sungai itu, maka kata Bedawi itu berkata kepada perempuan itu, “Akan tuan ini terlalu elok rupanya dengan mudanya. Mengapa maka tuan hamba ini berlakikan dengan orang tua bungkuk ini? Baik juga tuan hamba ini buangkan saja orang bungkuk itu, supaya tuan hamba ini bisa hamba ambit, dan akan hamba jadikan istri hamba.” Maka kemudian berbagai-bagailah katanya akan perempuan kata perempuan itu kepadanya, “Baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu.”Maka apabila sampailah ia ke seberang sungai itu, maka keduanya pun mandilah, setelah sudah maka makanlah ia keduanya segala perbekalan itu. Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi maka heranlah orang tua itu. Setelah sudah ia makan, maka ia pun berjalanlah keduanya. Setelah dilihat oleh orang tua itu akan Bedawi dengan istrinya berjalan, maka ia pun berkata-kata dalam hatinya, “Daripada hidup melihat hal yang demikian ini, baiklah aku mati.” Unsur Unsur Intrinsik dan Ekstrinsiknya Judul Hikayat Mashudulhakk perkara si bungkuk dan si panjang Tema Mengenai Kesetiaan dan juga Pengkhianatan dalam Cinta2 Tokoh dan Penokohan Tokoh Masyhudulhakk bersiat arif, bijaksana, gemar menolong, pandai dan baik pun tumbuh besarlah. Kalakian maka bertambah kecerdikan akalnya Panjang / Bedawi licik dan egois. Setting tempat Sungai, Tepi sungai Suasana Menyenangkan, Menegangkan dan Membingungkan Waktu tidak diketahui Alur Maju Eksposisi Mashudulhakk arif bijaksana dan pandai memutuskan perkara-perkara yang sulit maka berapa lamanya Masyhudulhakk pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada suatu hari ada dua orang pasang laki-istri berjalan. Maka sampailah keduanya kepada suatu sungai. Unsur Ekstrinsiknya Nilai religiusitas kita musti mensyukuri apa yang kita miliki. Janganlah pernah memiliki perasaan sirik dan dengki dengan apa yang tidak kita miliki sebab apa yang apa yang kita miliki saat ini merupakan pemberian yang maha kuasa yang sudah diberikan kepada kita dan mungkin itu memang sesuatu yang memang terbaik untuk kita. Nilai moral Jangan Pernah kita memutar balikkan fakta, dengan mengatakan bahwa yang salah itu benar dansebaliknya, sebab sebagaimanapun juga kebenaran dapat menglahkan kebatilan. Nilai social budaya Apapun tindak kesalahan yang dilakukan pastilah suatu saat akan mendapat ganjaran, pada hikayat ini dijelaskan bahwa seorang yang sudah berbauat keslahan seperti berbohong maka akan didera sebanyak seratus kali. Hikayat mashudulhakk ini berasal dari salah satu naskah lama Collectie Wall yang telah diubah di sana-sini sesudah dibandingkan dari hasil buku yang telah diciptakan oleh Wall berdasarkan naskah yang lainnya di dalam kumpulan buku tersebut. Pada Volksalmanak Melayu 1931 Balai Pustaka yang mana isi dari naskah ini digunakan Wall kemudian diringkas dan sambungannya dimuat pula, dengan alamat “Masyudhak”.. Dinantinya. Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai cntoh teks Hikayat, semoga ulasan ini bisa bermanfaat untuk sobat sekalian. Baca Juga Contoh Kalimat Efektif Fungsi Komposisi Contoh Syair

77 Jika dilihat berdasarkan nilai historisnya, dalam sastra Melayu (hikayat) dapat dikelompokkan dalam tiga jenis. Salah satunya adalah. a. Hikayat berunsur Hindu-Islam b. Hikayat melayu Asli c. Hikayat Hang Tuah d. Hikayat Si Miskin e. Hikayat Indera Bangsawan Jawaban: a 78. Hikayat yang hanya berunsur Islam dan berasal dari tradisi sastra
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 035005 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d77d887fa07b906 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
ThVNM. 183 108 137 71 102 404 148 22 247

hikayat hang tuah beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik